• MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM THE GRASS ROOTS MODEL

    The Grass Roots Model merupakan salah satu dari delapan model pengembangan kurikulum. Kedelapan model pengembangan kurikulum tersebut adalah the administrative model, the grass roots model, beauchamp’s system, the administration model, taba’s inverted model, roger’s interpersonal telations model, the systematic action research model, emerging technical models. Setelah mengetahui model- model pengembangan kurikulum maka, bagaiamanakah implementasi yang berjalan disekolah, yang mencakup rencana, pelaksanaan, dan evaluasi? Inilah yang menjadi pokok pertanyaan yang mendasar dalam konteks hal ini.
    Dalam tahapan perencanaan The Grass Roots Model inisiatif dan gagasan pengembangan kurikulum datang dari seorang guru sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah. Sehingga dalam pelaksanaannya guru merupakan perencana, pelaksana, dan juga penyempurna pengajaran dikelasnya. Prinsip dalam pelaksanaan The Grass Roots Model Guru sebagai kunci dalam rekayasa kurikulum yang efektif, digambarkan pada 4 prinsip dibawah ini : (1) Kurikulum akan baik apabila kemampuan profesional guru baik. (2) Kompetensi guru akan membaik apabila guru terlibat secara pribadi dalam masalah perbaikan/revisi kurikulum. (3) Jika guru ikut serta dalam membentuk tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam memilih, mendefinisikan, memecahkan masalah yang akan dihadapi, mempertimbangkan dan menilai hasil maka keterlibatannya paling terjamin. (4) Setiap orang yang bertemu dalam kelompok dan bertatap muka, mereka akan dapat memahami satu sama lain dengan lebih baik dan mencapai suatu konsensus berdasarkan prinsip-prinsip dasar, tujuan dan rencana. (Stanley, Smith and Shores 1957:429)
    Prinsip ini bersifat operasional, karena guru didorong untuk bekerja secara kooperatif dalam merencanakan kurikulum baru. Dorongan terjadi bila pihak administrator menyediakan jabatan, waktu luang, material dan rangsangan lain yang kondusif terhadap perencanaan kurikulum. Dalam tahapan evaluasi dapat ditarik kesimpulan yaitu demi tanggung jawab dan kepentingan dari siswa maka hal-pengembangan kurikulum tidak hanya guru yang terlibat tetapi harapannya juga harus melibatkan orang tua siswa. The Grass Roots Model  hanya mungkin terjadi manakala guru memiliki sikap professional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai. Sikap professional itu biasanya ditandai dengan keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru dalam upaya untuk meningkatkan kinerjanya. Seorang professional itu akan selalu berusaha menambah pengetahuan dan wawasannya dengan menggali sumber-sumber pengetahuan. Ia juga akan selalu mencoba dan mencoba untuk mencapai kesempurnaan. Ia tidak akan puas dengan hasil yang minimal. Ia akan bisa tenang manakala hasil kinerjanya sesuai dengan target maksimalnya. Dalam kondisi yang demikianlah grass roots akan terjadi. Pengembangan kurikulum yang bersifat grass roots, mungkin hanya berlaku untuk bidang studi tertentu atau sekolah tertentu, tetapi mungkin pula dapat digunakan untuk seluruh bidang studi pada sekolah atau daerah lain. Pengembangan kurikulum yang bersifat desentralistik dengan model grass rootsnya, memungkinkan terjadinya kompetisi dalam meningkatkan mutu dan sistem pendidikan, yang pada gilirannya akan melahirkan manusia-manusia yang lebih mandiri dan kreatif.

    Sekian artikel ini kami buat, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Kami mengharapkan pencerahan jikalau artikel ini salah atau kurang berkenen di hati anda. Terimakasih.
  • 0 comments:

    Post a Comment

    Recent Posts